Minggu, 14 April 2013

Contoh Kasus Translasi Mata Uang dan Mata Uang Fungsional

Kasus


Mengelola Investasi di Luar Negeri : Valuta Siapa?
Offshore Investment Fund (OIF) didirikan di Fairfield, Connecticut untuk tujuan tunggal agar pemegang saham di AS bisa melakukan investasi dalam surat-surat berharga di Malta. OIF terdaftar di New York Stock Exchange. Custodian dari dana ini adalah shady Rest Bank and Trust Company of Connecticut (“Shady Rest”), yang mencatat perkiraan-perkiraan dana ini. Pertanyaan segera timbul mengenai valuta mana yang harus dipakai dalam buku pencatatan. Shady Rest memulai pencatatan OIF dalam Lira Malta, karena dana tersebut hanya diinvestasikan dalam saham-saham di Malta Stock Exchange. Kemudian, auditor OIF, Big Six menyatakan bahwa, dalam pendapat mereka, valuta fungsional yang lebih tepat adalah dollar AS.

Efek-Efek Keputusan
Keputusan untuk mengadopsi dollar AS sebagai valuta fungsional bagi dana tersebut menciptakan kesukaran manajerial yang substansial. Untuk satu hal, penulisan kembali dan pengerjaan kembali transaksi-transaksi akuntansi merupakan suatu tugas yang monumental yang menunda publikasi perkiraan-perkiraan tahunan. Konsep valuta fungsional merupakan gagasan yang asing di Malta, dan efek-efek dari valuta yang dipilih tidak jelas bagi para manajer. Akibatnya, mereka terus mengelola OIF sampai akhir November tanpa mengetahui dampak dari valuta yang dipilih atas hasil-hasil investasi.
            Kesukaran-kesukaran tambahan yang ditimbulkan oleh pemilihan fungsional adalah:
a.       Shady Rest, Walaupun mengelola berbagai dana berjumlah total sekitar $300 milyar, masih belum membentuk sistem akuntansi multi-valuta yang memadai sementara pembelian surat berharga dulu biasanya dicatat dalam jurnal sederhana, sekarang diperlukan 3 ayat jurnal. Selain itu, pembayaran atas pembelian itu sendiri bisa mempengaruhi laporan laba-rugi periode berjalan.
b.      Masalah-masalah yang lebih serius berkaitan dengan operasi harian. Pada saat suatu transaksi diprakarsai, manajer Dana tidak mengetahui dampak keuangan akhir dari transaksi tersebut. Sebagai sebuah contoh, selama tahun pertama operasi, manajer dana yakin bahwa transaksi penjualan portofolio-nya telah menghasilkan laba lebih dari $ 1 juta. Ketika transaksi ini kemudian direflesikan dalam perkiraan-perkiraan dolar AS, keuntungan transaksi ditutupi oleh kerugian valuta yang berjumlah total sekitar $ 7 juta!

Alasan-Alasan Yang Diajukan Bagi Pemilihan Dollar Sebagai Valuta Fungsional
Auditor Big-six memberikan alasan-alasan berikut ini mengapa dollar dipilih sebagai valuta fungsional OIF :
a.       OIF didirikan di AS
b.      Didanai oleh pemegang saham AS
c.       Deviden ditentukan dan dibayar dalam Dollar AS
d.      Pelaporan keuangan didasarkan pada GAAP AS dan dalam Dollar AS
e.       Biaya-biaya administrasi dan konsultasi dihitung berdasarkan aktiva bersih AS dan dibayar dalam dollar AS
f.       Sebagian besar beban terjadi dan dibayar di AS
g.      Catatan-catatan akuntansi dibuat dalam Dollar As
h.      OIF menjadi subjek pajak AS, SEC dan regulasi 1940 Exchange Act

Karena OIF dibentuk untuk memudahkan investasi di Malta, diasumsikan bahwa pemegang saham di AS berkepentingan dengan akibat-akibat dari perubahan kurs atas arus kas dan modal OIF; yaitu, pemegang saham tidak hanya melakukan investasi dalam surat-surat berharga di Malta karena yield-nya yang menarik, tetapi juga karena tertarik pada keuntungan dari permainan valuta yang mempengaruhi pengukuran arus kas dan modal secara langsung.

Sudut Pandang Manajemen
Manajemen tidak setuju dengan kesimpulan auditor. Berikut ini adalah bantahan-bantahan atas poin-poin yang diajukan Big-six:
a.         Didirikan di AS dengan pemegang-pemegang saham dari AS. FAS 52 dengan jelas menyatakan bahwa valuta fungsional harus ditentukan oleh “lingkungan ekonomi utama tempat entitas yang bersangkutan beroperasi”, bukannya detail-detail teknis pendirian. Sama halnya, fakta bahwa perusahaan memiliki pemegang-pemegang saham AS dan deviden dibayar dalam dollar AS tidak disebutkan dalam FAS 52 sebagai suatu pertimbangan yang relevan. Bahkan, FAS 52 sendiri seluruhnya berkenaan dengan perusahaan dan manajemennya, bukan pemegang sahamnya.
b.        Pelaporan keuangan dalam dollar AS berdasarkan GAAP AS. Auditor gagal membedakan antara valutas pelaporan dan valuta fungsional.  Adalah jelas bahwa dollar AS harus menjadi valuta pelaporan tetapi hal itu sendiri tidak mengimplikasikan bahwa dollar AS merupakan valuta fungsional.
c.         Pembayaran beban-beban tertentu dalam dollar AS. Pembayaran beban-beban dalam dollar bukan merupakan alasan untuk memilih dollar sebagai valuta fungsional. Walaupun beban sekitar $ 8 juta untuk tahun kalender 19X6 bisa dikatakan telah terjadi dalam dollar As, pendapatn yang berjumlah diatas $ 100 juta dihasilkan dalam Lira Malta.
d.        Regulasi pajak AS dan SEC. Pertimbangan-pertimbangan ini tidak relevan dengan valuta fungsional, tetapi relevan dengan valuta pelaporan.
Argumen yang menolak dollar sebagai valuta fungsional menyatakan bahwa pemilihan dollar sebagai valuta fungsional tidak menyediakan informasi yang, dalam kata-kata FAS 52, “secara umum cocok dengan dampak ekonomi yang diharapkan dari perubahan kurs atas arus kas dan modal perusahaan.” Tegasnya, dari sudut pandang operasi, arus kas OIF seluruhnya berlokasi di Malta, sejak transfer dana awal dari hasil pengeluaran modal dilakukan. OIF membeli dan menjual investasi di Malta, dan menerima semua labanya dari negara tersebut. Jika valuta fungsional-nya adalah Lira, maka fluktuasi valuta yang terealisir hanya diakui jika tersebut dikembalikan ke AS. Praktik yang berlaku sekarang dalam “merealisasikan” keuntungan atau kerugian transaksi ketika misalnya, kas di Malta digunakan untuk membeli investasi, keliru dan menyesatkan.
Kajilah sebuah contoh. Anggaplah OIF mendepositkan L 1,000,000 pada sebuah bank Malta ketika kurs L 1 = $ 3. Seminggu kemudian ketika kurs, katakanlah, L 1 = $ 2,90, OIF membeli dan membayar suatu investasi seharga L 1,000,000 yang kemudian dijual kembali pada hari itu juga, dan mengganggap bahwa investasi tersebut tidak bijaksana. Dengan mengabaikan biaya transaksi, OIF memiliki kas L 1,000,000 di malta, baik pada awal maupun pada akhir minggu. Jika valuta fungsionalnya adalah Lira Malta, tidak ada keuntungan atau kerugian terealisasi. Tetapi, jika ditranslasikan ke dollar, terdapat kerugian valuta yang belum terealisasi sebesar $ 100.000, yang akan terealisasi jika dan ketika jumlah yang bersangkutan dikembalikan ke AS. Hal ini sesuai dengan logika; analogis dengan pembelian saham yang harganya kemudian jatuh. Jika dollar AS merupakan mata uang fungsional, transaksi yang bersangkutan akan menghasilkan kerugian transaksi yang terealisir sebesar $ 100,000. Dari sudut pandang akal sehat apapun mengenai arus kas, hasil menggelikan; tentu, hal ini memperlihatkan bahwa, menimbang alasan eksistensi OIF, efek dari pengadopsian dollar AS sebagai valuta fungsional atas laba yang dilaporkan adalah sama menggelikannya.
       Nilai aktiva netto OIF ditentukan tiap minggu dalam dollar As dan dilaporkan kepada para pemegang saham berdasarkan basis tersebut. Hal ini seluruhnya konsisten dengan pandangan yang mengimplikasikan bahwa, pada tiap transaksi, terdapat pilihan yang realistik dan praktis untuk berpindah antara dua valuta yang terlibat. Hal ini ternyata tidak benar, OIF dilikuidasi atau, sebagai suatu tindakan bijaksana yang temporer semata, jika yield Malta berada dibawah yield AS.

Arah Umum FAS 52
Bahasa FAS 52 mengindikasikan bahwa penulisnya tidak menulis dengan referensi langsung terhadap suatu situasi seperti yang dialami oleh OIF, yaitu sebuah perusahaan yang memiliki tujuan tunggal melakukan investasi di negara lain. FAS 52, tampaknya disusun dari sudut pandang operasi holding company yang memiliki operasi perusahaan anak di luar negeri yang terpisah dan berbeda.
       FAS 52 mendefinisikan valuta fungsional sebagai valuta lingkungan ekonomi utama tempat entitas yang bersangkutan beroperasi. Seandainya OIF didirikan di Malta, dan sebagai sebuah entitas terpisah, meminjam dana dari perusahaan induknya di AS, pemakaian valuta lokal akan dilakukan secara otomatis. Jika ‘seubstansi dianggap melebihi bentuk’, secara mutlak Lira Malta masih harus digunakan sebagai valuta fungsional.
       Paragraf 6 FAS 52 menyatakan, “bagi sebuah perusahan yang operasinya relatif mandiri  dan terintegrasi dalam negara tertentu, valuta fungsional-nya secara umum adalah valuta negara tersebut.” Pernyataan ini memperkuat aspek operasional yang mengatur pemilihan valuta fungsional; pasti tidak logis untuk memperdebatkan bahwa operasi-operasi OIF dilakukan dimana saja kecuali di Malta.
Paragraf 8 memperkuat pernyataan bahwa “ pertimbangan manajemen akan diperlukan untuk menentukan valuta fungsional untuk mengukur hasil-hasil dan hubungan-hubungan keuangan dengan tingkat relevansi dan keandalan yang paling tinggi.’
Terakhir, suatu pembedaan yang sangat jelas diberikan dalam paragraf 80 dan 81, yang mendukung pendapat tadi. Paragraf 80 mengatakan, “Dalam golongan pertama adalah operasi-operasi luar negerei yang relatif mandiri dan terintegrasi dalam suatu negara atau lingkungan ekonomi tertentu. Operasi harian entitas ini tidak tergantung pada lingkungan ekonomi dari valuta fungsional perusahaan induk; operasi luar negeri terutama menghasilkan dan membelanjakan valuta asing. Arus kas bersih valuta asing yang dihasilkannya mungkin diinvestasikan kembali dan dikonversikan dan didistribusikan kepada induk. Untuk golongan ini, valuta asing adalah valuta fungsional.”
       Sebaliknya paragraf 81 menyatakan, “dalam golongan kedua ... operasi harian tergantung pada lingkungan ekonomi dari valuta induk, dan perubahan-perubahan dalam aktiva dan kewajiban individual entitas di luar negeri memberikan dampak secara langsung pada arus kas perusahaan induk dalam valuta induk. Untuk kelas ini, dollar AS adalah valuta fungsional.”
       Karena tujuan tunggal dari single country funds (misalnya OIF) adalah untuk menciptakan entitas-entitas golongan pertama, bukan golongan kedua, paragraf 80 dengan tepat menggambarkan operasi dari OIF.


Kesimpulan
Berdasarkan argument-argumen yang telah ada sebelumnya, dalam kasus ini seharusnya yang menjadi valuta asing adalah Lira dari Malta. Memang benar OIF membeli dan menjual investasi di Malta, dan menerima semua labanya dari negara tersebut. Hal ini kita bisa menilik dari arti valuta asing adalah valuta utama dari sebuah entitas dalam melakukan operasinya dan dalam menghasilkan dan mengeluarkan kas. Biasanya valuta fungsional merupakan valuta negara tempat dimana entitas tersebut berlokasi dan valuta yang dipakai dalam buku-buku pencatatannya. Meslkipun OIF berasal dari AS dan didanai oleh investor dari AS tapi kegiatan operasi sebagian besar berada di Malta. Oleh karena itu sudah jelas alasan-alasan tersebut dijadikan sebagai alasan utama untuk menjadikan Lira Malta sebagai valuta fungsional dalam mengelola investasi di luar negeri pada OIF.

TRANSLASI MATA UANG ASING (BAGIAN 1 DAN 2)



ALASAN TRANSLASI MATA UANG ASING
  • Translasi mata uang asing adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya.

Translasi mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara global, dengan memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan terhadap mata uang asing induk perusahaan.
Tiga alasan tambahan dilakukannya translasi mata uang asing, yaitu:
  1. mencatat transaksi mata uang asing;
  2. memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang; dan
  3. berkomunikasi dengan peminat saham asing.

LATAR BELAKANG DAN TERMINOLOGI
Transaksi mata uang bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward, atau pasar swap.
  • Kurs pasar spot dipengaruhi berbagai faktor, termasuk juga perbedaan tingkat inflasi antar negara, perbedaan pada saham nasional, dan ekspektasi mengenai arah tingkat mata uang selanjutnya. Kurs ini bersifat langsung atau tidak langsung.
  • Kurs pada pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah ditetapkan untuk masa yang akan datang.  Transaksi pada pasar forward mendapatkan potongan atau      premi dari pasar spot, atau sebagai tingkat palsu pasar forward.
  • Transaksi kurs swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang simultan, atau penjualan spot dan pembelian forward mata uang.

EFEK LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KURS ALTERNATIF TRANSLASI MATA UANG ASING
Tiga kurs translasi yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang domestic, yaitu:
  • Kurs saat ini; kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.
  • Kurs historis; translasi mata uang yang berlaku saat asset dengan mata uang pertama kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul.
  • Kurs rata-rata; nilai rata-rata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs historis atau saat ini.
Tipe dalam Penyesuaian Tukar-Menukar

  • Transaksi Mata Uang Asing
Kriteria Mata Uang Fungsional
Faktor Ekonomi
Mata Uang Lokal sebagai Mata Uang Fungsional
Mata Uang Induk Perusahaan sebagai Mata Uang Fungsional
Arus Kas
Menggunakan mata uang local dan tidak berpengaruh terhadap arus kas
Berpengaruh secara langsung terhadap arus kas dan dikembalikan ke induk perusahaan
Harga Jual
Sangat tidak peduli dengan tingkat perubahan nilai tukar dan diatur oleh kompetisi local
Responsif terhadap perubahan nilai tukar dan dilakukan oleh kompetisi internasional
Harga Pasar
Kebanyakan pada negara adidaya dan menggunakan mata uang local
Kebanyakan pada negara induk dan menggunakan mata uang negara induk
Anggaran Biaya
Sering terjadi pada daerah local
Sangat berkaitan dengan faktor produktif yang diberikan dari induk perusahaan
Keuangan
Menggunakan mata uang local dan dilayani oleh operasional local
Diberikan oleh induk perusahaan atau bergantung pada induk perusahaan agar memenuhi kewajiban jangka panjang
Internal Perusahaan
Jarang, tidak ekstensif
Sering kali dan transaksi yang ekstensif



  • Perspektif Transaksi Tunggal
Pada transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik stabil atau tidak) dimasukkan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal.
  • Perspektif Transaksi Ganda
Pada perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan.

TRANSLASI MATA UANG ASING
  • Metode Nilai Tukar Tunggal
  • Metode Nilai Tukar Ganda
    • Metode Current-Noncurrent
    • Metode Moneter-Nonmoneter
    • Metode Kurs Sementara

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TRANSLASI MATA UANG ASING
Pendekatan akuntansi untuk penyesuaian translasi mata uang asing, yaitu:
1)      Penangguhan
2)      Penangguhan dan Amortisasi
3)      Penangguhan Sebagian
4)      Tidak Ada Penangguhan

PENGEMBANGAN AKUNTANSI TRANSLASI MATA UANG ASING
Beberapa perspektif historis tentang akuntansi translasi mata uang asing di Negara Amerika, sebagai berikut:
1)      Pra-1965
Praktik translasi mata uang asing masih dipandu oleh BAB 12 dari Accounting Research Bulletin No. 43.
2)      1965-1975
Translasi mata uang asing seluruh pembayaran dan penerimaan mata uang asing pada kurs saat ini diperbolehkan setelah Accounting Principles Board Opinion No. 6 dikeluarkan pada tahun 1965.
3)      1975-1981
FASB mengeluarkan FAS No. 8 pada tahun 1975.
4)      1981-Sekarang
FASB mengeluarkan Satetement of Financial Accounting Standards No. 52 pada tahun 1981.
GAMBARAN STANDAR NO. 52/STANDAR AKUNTANSI INTERNATIONAL 21
  • Translasi saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional
Prosedur kurs saat ini yang digunakan adalah:
1)      Seluruh asset dan kewajiban asing yang ditranslasikan terhadap dolar menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca; akun modal ditranslasikan pada kurs historis.
2)      Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada waktu transaksi, walaupun nilai tukar rata-rata tambahan dapat digunakan untuk kelayakan.
3)      Keuntungan dan kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan pemegang saham yang terpisah. Penyesuaian nilai tukar tersebut tidak dimasukkan ke dalam laporan laba-rugi hingga operasional luar negeri telah terjual atau investasi telah diputuskan tidak bernilai.
  • Translasi saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional
1)      Aset dan kewajiban serta nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat laporan keuangan; item nonmoneter lainnya dan modal ditranslasikan pada kurs historis.
http://alena19.files.wordpress.com/2012/04/new-picture-1.png?w=300&h=1672)      Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-rata untuk periode kecuali item yang berhubungan dengan item nonmoneter (contoh: biaya penjualan dan beban depresiasi), yang ditranslasikan menggunakan kurs historis.
3)      Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing direfleksikan dalam pendapatan lancar.
  • Translasi saat Mata Uang Asing adalah Mata Uang Fungsional
Usaha gabungan asing mung  kin akan tetap mencatat pembukuannya dalam satu mata uang asing saat mata uang fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Dalam situasi ini, laporan keuangan akan dihitung ulang dari mata uang local ke dalam mata uang fungsional (metode kurs sementara) lalu ditranslasikan ke dalam dolar AS menggunakan metode kurs saat ini.



PERMASALAHAN PERHITUNGAN

  • Perspektif Laporan
  • Harga Perolehan
  • Konsep Pendapatan
  • Laba Terkelola

TRANSLASI MATA UANG ASING DAN INFLASI
Hubungan terbalik antara tingkat inflasi sebuah negara dengan nilai eksternal mata uangnya telah ditunjukkan secara empiris. Sehingga penggunaan kurs saat ini untuk mentranslasikan biaya asset nonmoneter yang bertempat dalam kondisi yang cenderung berinflasi akan menghasilkan padanannya mata uang domestic jauh di bawah nilai aslinya

Sumber : Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi 6. 2010: Salemba Empat.

PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN



Perkembangan Pengungkapan
Standar dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan, undang-undang, berhubungan dengan politik dan ekonomi, tingkat perkembangan ekonomi, pendidikan, budaya, dan faktor-faktor lainnya. Perbedaan nasional dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan dan keuangan. Di Amerika serikat, Inggris dan Negara-negara Anglo Amerika lainnya, pasar ekuitas menyediakan kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan perusahaan sehingga menjadi sangat maju.
Perbedaan pengungkapan nasional sebagian besar didorong oleh perbedaan di pengelolaan dan keuangan perusahaan. Di kebanyakan negara-negara lain (seperti Prancis, Jepang dan beberapa negara pasar yang berkembang), Kepemilikan saham masih masih tetap sangat terkonsentrasi dan bank (dan atau pemilik keluarga) secara tradisional menjadi sumber utama pembiayaan perusahaan. Bank-bank ini, kalangan dalam dan lainnya memperoleh banyak informasi mengenai posisi keuangan dan aktivitas perusahaan.

Pengungkapan Sukarela
Manajer memiliki informasi yang lebih baik dari pihak luar mengenai performa perusahaan mereka saat ini dan ke depannya. Manajer berinisiatif untuk mengungkap informasi seperti itu secara sukarela.
Pemilihan pengungkapan manajer mencerminkan keseluruhan akibat keperluan pengungkapan dan insentif mereka untuk menguraikan informasi dengan sukarela. Sejumlah aturan, seperti aturan akuntansi dan pengungkapan, dan pengesahan oleh pihak ketiga (seperti auditing) dapat memperbaiki berfungsinya pasar. Aturan akuntansi mencoba mengurangi kemampuan manjer dalam mencatat transaksi-transaksi ekonomi dengan carayang tidak mewakili kepentingan terbaik pemegang saham. Aturan pengungkapan menetapkan ketentuan-ketentuan untuk memastikan bahwa para pemegang saham menerima informasi yang tepat waktu, lengkap dan akurat.

Ketentuan Pengungkapan Wajib
Bursa efek dan badan regulator pemerintah umumnya mengharuskan perusahaan perusahaan asing yang mencatatkan saham untuk memberi informasi keuangan dan informasi non keuangan yang sama dengan yang diharuskan kepada perusahaan domestik. Setiap informasi yang diumumkan, yang dibagikan kepada para pemegang saham atau yang dilaporkan kepada badan regulator di pasar domestik. Namun demikian, kebanyakan negara tidak mengawasi atau menegakkan pelaksanaan ketentuan ”kesesuaian pengungkapan antar wilayah (yuridiksi).”
Perlindungan terhadap pemegang saham berbeda antara satu negara dengan negara lain. Negara-negara Anglo Amerika seperti Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat memberikan perlindungan kepada pemegang saham yang ditegakkan secara luas dan ketat. Sebaliknya, perlindungan kepada para pemegang saham kurang mendapat perhatian di beberapa negara lain seperti Cina contohnya, yang melarang insider trading (perdagangan yang melibatkan kalangan dalam) sedangkan penegakan hukum yang lemah membuat penegakan aturan ini hampir tidak ada.

Kebutuhan Pengaturan Pengungkapan
Untuk melindungi investor, sebagian besar bursa sekuritas menentukan laporan dan kebutuhan pengungkapan pada perusahaan domestik dan asing yang mencari akses untuk pasar mereka. Pengungkapan yang menyeluruh dan dapat dipercaya akan meningkatkan kepercayaan investor, dimana akan meningkatkan likuiditas, mengurangi biaya transaksi, dan meningkatkan kualitas pasar keseluruhan. 
Pembahasan Laporan Keuangan SEC Amrika Serikat
Secara umum SEC mewajibkan pendaftar asing untuk melengkapi informasi keuangan yang pada hakikatnya sama dengan yang dibutuhkan perusahaan domestik. Syarat laporan keuangan SEC bagi perusahaan asing menghalangi mereka dari pembuatan sekuritas mereka yang ada di AS, sebaliknya sistem akuntansi dan pengungkapan terkini melindungi investor dan memastikan kualitas pasar modal AS.

PRAKTIK PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
Praktik pengungkapan laporan tahunan memperlihatkan respons manajer terhadap kebutuhan pengungkapan dan insentif mereka untuk menyediakan informasi laporan keuangan kepada pengguna secara sukarela.
Pengungkapan Informasi Progresif
  • Informasi progresif meliputi

  1. Perkiraan pendapatan, laba rugi, arus kas, pengeluaran modal, dan hal keuangan lainnya; 
  2. Tujuan informasi mengenai kinerja dan posisi ekonomi masa depan; 
  3. Laporan program dan sasaran manajemen untuk usaha masa depan. 

Tujuan utama investor dan analis tersebut adalah menilai pendapatan dan arus kas di masa depan.

Pengungkapan Segmen
Permintaan investor dan analis akan informasi mengenai hasil operasi dan keuangan segmen industri tergolong signifikan dan semakin meningkat. Contoh, para analis keuangan di Amerika secara konsisten telah meminta data laporan dalam bentuk disagregat yang jauh lebih detail dari yang ada sekarang. Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) juga membahas pelaporan segmen yang sangat mendetail. Laporan ini membantu para pengguna laporan keuangan untuk memahami secara lebih baik bagaimana bagian-bagian dalam suatu perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan perusahaan.
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Saat ini perusahaan dituntut untuk menunjukkan rasa tanggung jawab kepada sekelompok besar yang disebut sebagai pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) – karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah, kelompok aktivis, dan masyarakat umum.
Informasi mengenai kesejahteraan karyawan telah lama menjadi perhatian bagi organisasi buruh. Bidang permasalahan yang yang menjadi perhatian terkait dengan kondisi kerja, keamanan pekerjaan, kesetaraan dalam kesempatan, keanekaragaman angkatan kerja dan tenaga kerja anak-anak. Pengungkapan karyawan juga diminati oleh para investor karena memberikan masukan berharga mengenai hubungan kerja, biaya, dan produktivitas perusahaan.
Pengungkapan Khusus Bagi Pengguna Laporan Keuangan Non-domestik Dan Prinsip Akuntansi Yang Digunakan
Laporan khusus untuk mengakomodasi pengguna laporan keuangan non-domestik meliputi 
  1. “Laporan ulang yang mudah” tentang informasi keuangan ke dalam mata uang asing; 
  2. pembahasan perbedaan antara prinsip akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan utama dan beberapa ketetapan prinsip akuntansi lainnya; 
  3. posisi laporan keuangan ulang terbatas di ketetapan prinsip akuntansi kedua; 
  4. sebuah laporan keuangan lengkap disiapkan yang berhubungan dengan ketetapan prinsip akuntansi kedua.
Pengungkapan Pengelolaan Perusahaan 
  • Komponen dari rancangan kerja untuk memahami dan menilai pengelolaan perusahaan adalah infrastruktur pasar, lingkungan hukum, pengaturan lingkungan, dan informasi infrastruktur.
  • Pengungkapan pengelolaan perusahaan mencakup laporan bagaimana pemerintah mengelola informasi tentang jajaran direktur, dan sebuah pembahasan pengendalian internal.

Pengungkapan dan Laporan Bisnis di Internet
  • World Wibe Web terus digunakan sebagai sebuah ruang penyebaran informasi, dengan media cetak yang selalu mendapat peran kedua.
  • Sebuah perkembangan penting yang akan memfasilitasi pelaporan bisnis melalui Web adalah eXtensible Bussiness Reporting Language (XBRL) yaitu sebuah sistem penamaan informasi atau data.

PENGUNGKAPAN LAPORAN TAHUNAN DI NEGARA-NEGARA DENGAN PASAR BARU MUNCUL
Pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan dari Negara dengan pasar yang baru muncul biasanya kurang luas dan kurang dapat dipercaya daripada perusahaan dari Negara berkembang. 
Tingkat pengungkapan yang rendah di negara-negara pasar berkembang tersebut konsisten dengan sistem tata kelola perusahaan dan keuangan di negara-negara itu. Pasar ekuitas tidak terlalu berkembang, bank dan pihak internal seperti kelompok keluarga menyalurkan kebanyakan kebutuhan pendanaa dan secara umum tidak terlalu banyak adanya kebutuhan akan pengungkapan publik yang kredibel dan tepat waktu, bila dibandingkan dengan perekonomian yang lebih maju.
Namun demikian, permintaan investor atas informasi mengenai perusahaan yang tepat waktu dan kredibel di Negara-negara pasar berkembang semakin banyak regulator memberikan respons terhadap permintaan ini dengan membuat ketentuan pengungkapan yang lebih ketat dan meningkatkan upaya-upaya pengawasan dan penegakan aturan.

IMPLIKASI BAGI PARA PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN DAN MANAJER
Penguna laporan keuangan mengharapkan tingkat pengungkapan dan praktik pelaporan keuangan yang luas sehingga manajer harus dan sukarela mengungkapkan laporan keuangan. 
Para manajer dari banyak perusahaan terus-menerus sangat dipengaruhi oleh biaya pengungkapan informasi yang bersifat wajib, tingkat pengungkapan wajib maupun sukarela semakin meningkat di seluruh dunia. Manajer di negara-negara yang secara tradisional memiliki pengungkapan rendah harus mempertimbangkan apakah menerapkan kebijakan peningkatan pengungkapan dapat memberikan manfaat dalam jumlah yang signifikan bagi perusahaan mereka. Lagipula, para manajer yang memutuskan untuk memberikan pengungkapan yang lebih banyak dalam bidang-bidang yang dipandang penting oleh para investor dan analis keuangan, seperti pengungkapan segmen dan rekonsiliasi, dapat memperoleh keunggulan kompetitif dari perusahaan lain yang memiliki kebijakan pengungkapan yang ketat.

Sumber 
Frederick D.S. Choi, dan Gary K. Meek,International Accounting, Jakarta: Salemba Empat,2005.
http://antilicious.wordpress.com/2012/04/16/resume-akuntansi-internasional-bab-5/
http://edithmarhaeni.blogspot.com/2011/03/pelaporan-dan-pengungkapan-akuntansi.html