- Akuntansi Komparatif I
Standar akuntansi adalah
regulasi atau aturan (termasuk pula hukum dan anggaran dasar) yang mengatur
penyusunan laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses perumusan atau
formulasi standar akuntansi. Standar merupakan hasil dari penetapan standar.
Namun, praktek sebenarnya berbeda dari yang ditentukan standar. Hal itu
disebabkan 4 hal: di kebanyakan negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan
ketentuan akuntansi resmi cenderung lemah dan tidak efektif; secara sukarela
perusahaan boleh melaporkan infomasi lebih banyak daripada yang diharuskan;
beberapa Negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi
jika dengan melakukannya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan
secara lebih baik hasil; dan di beberapa Negara standar hanya berlaku untuk
laporan keuangan perusahaan secara tersendiri, dan bukan untuk laporan
konsolidasi. Penetapan standar akuntansi melibatkan gabungan kelompok sector
swasta yang meliputi profesi akuntansi, pengguna dan penyusun laporan keuangan,
para karyawan dan kelompok public yang meliputi badan-badan seperti otoritas
pajak, kementrian yang bertanggungjawab atas hukum komersial dan komisi pasar
modal. Bursa efek yang merupakan sector swasta atau public (tergantung
negaranya) juga mempengaruhi proses tersebut. Di Negara-negara hukum umum,
sector swasta lebih berpengaruh dan profesi auditing cenderung untuk dapat
mengatur sendiri dan untuk lebih dapat melakukan pertimbangan atas atestasi
terhadap penyajian wajar laporan keuangan. Di Negara-negara hukum kode, sector
public lebih berpengaruh dan profesi akuntansi cenderung untuk lebih diatur
oleh Negara. Hal ini yang menyebabkan mengapa standar akuntansi berbeda-beda di
seluruh dunia.
PERANCIS Akuntansi di Perancis sangat terkait dengan kode
sehingga sangat mungkin melewatkan kenyataan bahwa legislasi hukum komersial
(Code de Commerce) dan hukum pajak sebenarnya menentukan banyak praktek
akuntansi dan pelaporan keuangan di Perancis. Dasar utama aturan akuntansi
adalah Hukum Akuntansi 1983 dan Dekrit akuntansi 1983 yang memuat Plan
Compatible General wajib digunakan oleh seluruh perusahaan. Setiap perusahaan
harus memiliki manual akuntansi. Ciri khusus akuntansi di Perancis adalah
terdapatnya dikotomi antara laporan keuangan perusahaan secara tersendiri
dengan laporan kelompok yang dikonsolidasikan. Hukum Perancis memperbolehkan
perusahaan Perancis untuk mengikuti Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International
Financial Reporting Standards-IFRS). Alasannya, banyak perusahaan multinasional
dari Perancis yang mencatat sahamnya di luar negeri.
Lima organisasi utama
yang terlibat dalam proses penetapan standard di Perancis:
1. Counseil National de la Comptabilite atau CNC (Badan Akuntansi
Nasional)
2. Comite de la Reglementation Comptable atau CRC (Komite Regulasi
Akuntansi)
3. Autorite des Marches Financiers atau AMF (Otoritas Pasar
Keuangan)
4. Ordre des Experts-Comptables atau OEC (Ikatan Akuntan Publik)
5. Compagnie Nationale des Commisaires aux Comptes atau CNCC (Ikatan Auditor
Kepatuhan Nasional)
JERMAN Lingkungan akuntansi di Jerman mengalami
perubahan terus menerus dan hasilnya luar biasa sejak berakhirnya Perang Dunia
I. Hukum komersial pada secara khusus menuntut adanya berbagai prinsip tata
buku yang teratur dan audit secara independen hampir tidak tersisa setelah
perang usai. Hukum perusahaan tahun 1965 mengubah sistem pelaporan keunagan
Jerman dengan mengarah pada ide-ide Inggris Amerika tetapi hanya berlaku bagi
perusahaan besar. Pada awal tahun 1970an, Uni Eropa mulai mengeluarkan direktif
harmonisasi, yang harus diadopsi oleh Negara-negara anggotanya ke dalam hukum
nasional. Direktif Uni Eropa yang keempat, ketujuh, dan kedelapan seluruhnya
masuk ke dalam hukum Jerman melalui Undang-Undang Akuntansi Komprehensif yang
diberlakukan pada tanggal 19 Desember 1985. Dua undang-undang baru diberlakukan
pada tahun 1998, yang pertama menambah sebuah paragraf baru dalam buku ketiga
Hukum Komersial Jerman sehingga memungkinkan perusahaan yang menerbitkan
saham/utang pada sebuah pasar modal yang terorganisir untuk menggunakan prinsip
akuntansi yang diterima secara internasional dalam laporan keuangan konsolidasi yang dibuatnya. Kedua, memperbolehkan
pendirian organisasi sektor swasta untuk menetapkan standar akuntansi atas
laporan keuangan konsolidasi. Hukum pajak secara garis besar menentukan
akuntansi komersial. Prinsip penentuan (Massgeblichkeitsprinzip)
menentukan bahwa laba kena pajak ditentukan oleh apa yang tercatat dalam
catatan keuangan perusahaan. Undang-undang tentang pengendalian dan
transparansi tahun 1998 memperkenalkan keharusan bagi kementrian kehakiman
untuk mengakui badan swasta yang menetapkan standard nasional untuk memenuhi
tujuan berikut:
1. Mengembangkan rekomendasi atas penerapan standar
akuntansi dalam laporan keuangan konsolidasi
2. Memberikan nasehat kepada kementrian kehakiman
atas legislasi akuntansi yang baru
3. Mewakili Jerman dalam organisasi akuntansi
internasional seperti IASB Undang-undang Akuntansi tahun 1985 secara khusus
menentukan ketentuan akuntansi, auditing, dan pelaporan keuangan yang
berbeda-beda menurut ukuran perusahaan, bukan menurut bentuk orgasisasi.
Undang-undang Akuntansi 1985 secara khusus menentukan isi dan bentuk laporan
keuangan yang meliputi neraca, laporan laba rugi, catatan atas laporan
keuangan, laporan manajemen, dan laporan auditor. Berdasarkan hukum komersial
(HGB), metode pembelian/akuisisi adalah metode konsolidasi yang utama, meskipun
penyatuan kepemilikan juga dapat diterapkan dalam kondisi yang terbatas. Dua
bentuk metode pembelian yang diizinkan adalah metode nilai buku dan metode
revaluasi. HGB tidak mengatur translasi mata uang asing dan perusahaan di
Jerman menggunakan sejumlah metode. Perbedaan translasi diperlakukan dengan
beberapa cara, akibatnya perhatian khusus harus diberikan terhadap catatan laporan
keuangan di mana metode translasi mata uang asing harus dijelaskan.
- PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN KEUANGAN
Konseptualisasi Proses
laporan keuangan menurut Bedford terdiri dari 4 langkah prosedural:
1. Persepsi aktivitas penting dari entitas
akuntansi Transaksi-transaksi keuangan mewakili entitas penting dalam
proses pelaporan
2. Simbolisasi Aktivitas Dibuat database
(akun-akun) Dengan tujuan mempermudah identifikasi yang kemudian membentuk
suatu kumpulan data dan informasi akhir mengenai asset dan kewajiban perusahaan
yang akan dianalisa
3. Analisis terhadap model aktivitas
Mengungkapkan apa yang tersaji dalam pelaporan sehingga dapat menyediakan
pemahaman mengenai sifat dari aktifitas-aktifitas entitas
4. Komunikasi (transmisi) analisis kepada
Pengguna Dengan tujuan menuntun pembuat keputusan dalam mengarahkan
aktivitas-aktivitas entitas di masa yang akan datang. Langkah 1 dan 2
pada point diatas merupakan proses pengukuran, yaitu suatu proses penyajian
data yang berisi informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan.
Sedangkan point 3 dan 4 merupakan tahap pengungkapan atas informasi yang
dihasilkan dari pelaporan dimana tanpa pengungkapan informasi yang diperoleh
dari pelaporan dengan sendirinya tidak berguna.
- EVOLUSI PENGUNGKAPAN KORPORASI
Kewajiban dan praktik-praktik
pengungkapan korporasi dipengaruhi oleh sejumlah hal, antara lain sebagai
berikut: Pengaruh Pasar Modal Dalam ekonomi yang kompetitif, pengungkapan
koorperasi merupakan sarana untuk menyalurkan akuntabilitas koorperasi kepada
para penyedia modal (investor) dan untuk mepermudah alokasi sumberdaya untuk
pemanfaatan yang paling produktif. Suatu koorperasi perlu menarik modal dalam
jumlah yang sangat besar untuk pembiayaan aktivitas produksi dan distribusi
yang ekstensif. Oleh karena itu pembiyaan internal ini sangat bergantung pada
modal eksternal yang diinvestasikan oleh para investor pada sebuah koorperasi,
Sebagai timbal balik, seorang investor memerlukan pengungkapan (tansparansi
koorperasi) dimana para investor tersebut dapat menilai kualitas saham yang
mereka tanamkan. Kaitan konseptual antara pengungkapan yang meingkat dan biaya
modal perusahaan dari teori perilaku investasi dalam kondisi ketidakpastian,
yaitu:
1. Dalam dunia ketidakpastian, para investor
memandang pengembalian dari investasi sekuritas sebagai uang yang diterima
sebagai konsekwensi kepemilikan
2. Karena adanya ketidakpastian pengembalian ini
dipandang dalam pengertian probabilistik
3. Para investor menggunakan sejumlah ukuran
berbeda untuk mengukur hasil yang diharapkan dari suatu sekuritas
4. Para investor menyukai tingkat pengembalian yang
tinggi untuk tingkat resiko tertentu atau sebaliknya
5. Nilai sebuah sekuritas berhubungan positif
dengan aliran hasil yang diharapkan dan berhubungan terbalik dengan resiko yang
berkaitan dengan pengembalian tersebut
6. Jadi, Pengungkapan perusahaan akan meningkatkan
distribusi probabilitas dari hasil yang diharapkan oleh investor dengan
mengurangi ketidakpastian yang berhubungan dengan pengembalian tersebut.
Sehingga akan meningkatkan performance (kinerja perusahaan) di mata para
investor sehingga memikat para investor untuk menginvestasikan yang lebih besar
pada sekuritas yang sama sehingga dapat mengurangi biaya modal. Pengaruh
Non-Keuangan Yang terjadi saat ini terdapat kecenderungan yang semakin meningkat
dimana koorperasi bertanggung jawab terhadap public atas kebijakan-kebijakan
dan tindakan-tindakannya. Hal ini disebabkan negara-negara kecil cenderung
melihat perusahaan multinasional sebagai ancaman langsung terhadap kedaulatan
negara, dimana perusahaan multinasional mampu menciptakan standar kehidupan
umum suatu negara dengan aktivitas-aktivitas bisnis multinasional, seperti
strategi investasi langsung yang mempengaruhi nilai tukar valuta di luar
negeri. Selain itu kesejahteraan masayarakat bisa dipengaruhi oleh pembayaran
pajak secara arbiter (sewenang-wenang) antar negara, ataupun serentetan
manipulasi yang dilakukan oleh perusahaan multinasional, sehingga “Pemegang
saham non – keuangan, seperti serikat pekerja, pemerintah, dan masyarakat umum
memerlukan transparansi (pengungkapan) Koorporasi, baik keuangan maupun
non-keuangan. Upaya PBB untuk menggerakkan ketaatan aktivitas investasi
langsung luar negeri, sebagai berikut:
- Nilai batas Investasi langsung adalah dimana investor asing tunggal mengendalikan lebih dari 10 % saham biasa atau hak suara yang efektif dalam manajemen
- Komposisi laba investasi langsung, adalah deviden, laba ditahan , dan hutang bunga
- Eliminasi capital gains/losess : dimana laba tidak boleh mengandung capital gain maupun losess yang sudah/belum realisasi
- Penagihan piutang dagang antar perusahaan harus memasukkan transaksi dalam saham, ataupun hutang jangka panjang maupun pendek
- Prosedur konversi dimana bunga, deviden, laba yang didistribusikan dan ditahan dalam valas harus dikonversikan dalam kurs spot pada tanggal penerimaan
- Pengukuran investasi langsung harus diukur menggunakan nilai buku dari modal saham dan cadangan
- Estimasi -ulang saham investasi langsung, dimana kepemilikan saham harus diestimasi-ulang memakai replacement cost bukan nilai buku
Tangapan Koorperasi
Sejumlah perusahaan memandang permintaan diperluasnya transparansi pelaporan
sebagai sesuatu yang positif, namun terdapat beberapa perusahaan yang menentang
transparansi tersebut dengan alasan:
1. Bersifat diskriminatif, membedakan perusahaan multinasional dengan
perusahaan domestik murni
2. Prematur, karena tidak ada kebutuhan yang nyata bagi pengungkapan yang
disarankan
3. Membutuhkan biaya. Namun, peningkatan permintaan transparansi
informasi koorperasi tidak dapat diabaikan begitu saja dari berbagai pihak yang
berkepentingan
Terutama para investor
yang menanamkan modal. Sejumlah koorperasi sering mengalami keterlambatan dalam
pegungkapan yang disebabkan cengkraman peraturan mengenai standar pengungkapan
yang diterbitkan oleh organisasi seperti: UNCTC, OECD, EC, IASC, ICFTU, dan IOSCO. Oleh karena itu, koorperasi modern harus
mengantisipasi peningkatan permintaan bagi transparansi koorperasi dengan
tujuan memikat para investor untuk menanamkan modalnya dalam koorperasi.
PERATURAN
KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PENGUNGKAPAN
Sebagai landasan
perlindungan investor, SEC AS, Menkeu Jepang dan COSOB Italia, bersama dengan
badan pembuat peraturan pemerintah membebankan kewajiban pengungkapan kepada
perusahaan domestic maupun asing yang mengupayakan meraih akses ke dalam pasar
bursa, dengan tujuan menjamin para investor agar memperoleh pengungkapan
minimum yang memungkinkan untuk menilai kinerja masa lalu ataupun prospek
perusahaan. Kewajiban-Kewajiban SEC Perdagangan sekuritas pada bursa terkelola
diatur oleh Securities Exchange Act (SEC). Perusahaan non-AS terkena peraturan
dan pengungkapan SEC bila terjadi kondisi: – Perusahaan menerbitkan sekuritas
untuk penjualan perdana kepada public AS – Perusahaan ingin memperdagangkan
sekuritas yang masih beredar pada suatu bursa terkelola di AS – Saham
perusahaan diperdagangkan diluar pasar terkelola AS tetapi perusahaan memiliki
asset lebih dari $ 1 juta, lebih dari 500 pemegang saham di seluruh dunia, dan
dari jumlah tersebut 300 atau lebih berdiam di AS. Pengecualian utama bagi
koorperasi asing berhubungan dengan hal sebagai berikut: – Laporan keuangan
koorperasi non-AS harus memiliki kandungan informasi yang sama dengan laporan
keuangan koorperasi domestik kecuali mengandung rekonsiliasi terhadap berbagai
variasi yang signifikan dari GAAP AS dan Regulation S-X. – Kecuali kalau
rekonsiliasi penuh dengan GAAP AS diwajibkan, hanya informasi pendapatan per
lini bisnis atau segmen geografis perlu diungkapkan. – Pemberian gaji kepada
direktur perusahaan non-AS tidak perlu diungkapkan. – Pengungkapan transaksi
material perusahaan diperlukan hanya jika diwajibkan oleh hokum negara asal
atau telah diinformasikan sebelumnya. – Pengungkapan yang diwajibkan oleh GAAP
AS tetapi tidak diwajibkan oleh GAAP Luar negeri tidak perlu diberikan, kecuali
informasi tersebut signifikan. Perusahaan non-AS yang telah terdaftar dalam
bursa nasional harus menyampaikan laporan periodeik pada SEC dalam 6 bulan dari
tahun fiskalnya. Bagi koorperasi yang memiliki asset lebih dari $ 5 juta dan
lebih dari 500 pemegang saham di seluruh dunia dengan pengecualian kurang dari
300 orang yang berdiam di AS, maka material laporan diwajibkan untuk: –
disebarluaskan pada public negara asalnya – disampaikan pada bursa tempat
dimana sekuritasnya diperdagangkan – didistribusikan kepada pemegang sahamnya
PENGUNGKAPAN SUKARELA Perusahaan akan melakukan pengungkapan melebihi kewajiban
pengungkapan minimal jikga mereka merasa pengungkapan semacam itu akan
menurukan biaya modalnya atau jika mereka tidak ingin ketinggalan praktik
–praktik pengungkapan yang kompetitif. Sebaliknya, perusahaa-perusahaan akan
mengungkapkan lebih sedikit apabila meraka merasa pengungkapan keuangan akan
menampakkan rahasia kepada pesaing atau menampakkan sisi buruk perusahaan di
depan berbagai pihak. Upaya untuk berkomunikasi secara efektif dengan
pembaca-pembaca asing, karena tidak adanya standar akuntansi dan pelaporan yang
diterima secara internasional. Perusahaan multinasional telah mengujicobakan
berbagi model pelaporan. Empat pendekatan yang menonjol antara lain sbb:
Translasi Apabila Tidak Menyulitkan Perusahaan mentranslasikan bahasa dari
laporan keuangan kedalam idiom-idiom nasional dari kelompok pengguna utama,
selain bahasa jumlah moneter juga ditranslasikan (biasanya memakai kurs akhir
tahun). Kelebihan – Memberikan penampilan internasioanl kepada laporan-laporan
primer – Memberikan keuntungan dari sisi hubungan masyarakat Kekurangan –
Translasi tersebut menyesatkan, seolah-olah memberi kesan kepada pembaca asing seolah-olah
prinsip akuntansi yang mendasari laporan keuangan yang terkait juga telah
ditranslasikan, sehingga kesimpulan yang salah bisa timbul. – Analis keuangan
cenderung menginterprestasikanlaporan keuangan semacam itu sebagai laporan
keuangan yang memiliki substansi yang sebanding dengan laporan keuangan
domestic, sehingga potensi penyalahgunaan akan timbul. Minimalisasi
Permasalahan Melauli pengungkapan yang secara khusus menyebutkan
prinsip-prinsip akuntansi nasional, tempat perusahaan berdomisili, dan
standar-standar auditing yang mendasari laporan keuangan tersebut. Informasi
Khusus Mengupayakan untuk menjelaskan kepada pembaca asing standar-standar dan
praktik akuntansi tertentu yang mendasari pelaporan perusahaan. Contoh: booklet
informasi dengan judul “Kunci untuk memahami Laporan Keuangan Swedia” yang
disisipkan dalam setiap copy laporan yang dikirimkan kepada pembaca non swedia.
“Restatement” Terbatas Melakukan estimasi terhdadap berapa besar penyeuaian
laba yang terjadi seandainya GAAP non-negara asal yang dipakai dengan hasil
akhir angka laba EPS (Ebit per sucuritas) yang konsisten dengan praktik
akuntansi local. Kelebihan Investor akan gampang mengerti angka laba dan dapat
gigunakan untuk tujuan pembandingan. Kekurangan Pembandingan tingkat pengembalian
(ratio) bisa menyesatkan ketika laba yang direstatement dengan GAAP AS
dibandingkan dengan total aktiva dan kategori laporan keuangan lainnya. Laporan
Primer-Sekunder 2 macam laporan keuangan yang diakui sebagai bagian standar
–standar dan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima, yaitu: – Laporan primer :
akan disiapkan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntasi keuangan yang diterima
secara umum di negara asal perusahaan dan dalam bahasa dan valuta negara
tersebut. – Laporan Sekunder : akan disiapkan secara khusus bagi
pembaca-pembaca yang berkepentingan di luar negeri Karakteristik Laporan
Keuangan Sekunder: – Mematuhi standar-standar pelaporan negara asing yang
dituju – Laporan keuangan ditranslasikan ke dalam valuta asing yang terkait. –
Laporan keuangan akan diterjemahkan ke dalam bahasa negara yang bersangkutan. –
Laporan auditor independent akan diberikan dalam bentuk yang tidak biasa
digunakan di negara asal perusahaan. Jika laporan primer memuat informasi yang
memadai untuk memenuhi kewajiban informasi dari pembaca yang berkepentingan di
negara lain, maka laporan keuangan sekunder tidak diperlukan. Kelebihan –
Memungkinkan pengakuan penuh atas titik pandang nasional parallel dengan titik
pandang nasional lain atau mungkin titik pandang internasional. – Bisa
meningkatkan kandungan informasi (dan kualitas) dari kedua macam laporan
keuangan tersebut. – Semakin besar kemungkinan informasi yang relevan yang
lebih berguna masuk ke dalam proses pengambilan keputusan. Kekurangan – Biaya
pembuatan yang mahal – Memiliki titik pandang domisili tunggal – Pengungkapan
Operasi Luar Negeri Investor di seluruh dunia telah menjadi sangat tertarik dan
berkepentingan dengan operasi-operasi luar negeri dengan alas an munculnya:
kurs mengambang, inflasi global, meningkatnya nasionalisme, dan ketidakpastian
politik. Permintaan akan pengungkapan yang lebih luas mengenai operasi-operasi
multinasional kepada public umum ditimbulkan karena adanya peningkatan
perhatian pada dampak social dan ekonomi perusahaan multinasional atas negara
investor. Sehingga para pengguna informasi dapat menilai dampak dari operasi di
berbagai tempat utama dunia atas perusahaan secara keseluruhan. Penentang
pengungkaan operasi luar negeri disebabkan: – Mungkin membahayakan posisi
kompetitif perusahaan. – Terlalu mendetail bagi laporan keuangan yang bertujuan
umum – Membingungkan pengguna laporan keuangan – Pengungkapan operasi luar
negeri didapati tidak menimbulkan dampak-dampak signifikan kepada pasar. Namun
diluar hal tersebut, terdapat semacam dorongan baik pada tingkat nasional
maupun internasional untuk mewajibkan lebih banyak pengungkapan mengenai
operasi luar negeri perusahaan, dimana pengungkapan dianggap sebagai suplemen
yang berguna bagi informasi konsolidasi. Kewajiban Pelaporan FAS mewajibkan
pengungkapan informasi secara terpisah mengenai operasi luar negeri sebuah
perusahaan per area greografis. Namun pengungkapan tersebut hanya diwajibkan
jika operasi luar negeri atau asset operasi luat negeri memberikan kontribusi
10 % atau lebih tinggai bagi pendapatan konsolidasi atau asset konsolidasi.
Informasi yang diminta oleh FAS meliputi:
1. Pendapatan, dengan
pengungkapan terpisah untuk : – Penjualan kepada
pelanggan diluar negeri – Penjualan atau transfer antar area geografis –
Basis-basis transfer harga yang digunakan
2. Laba operasi, laba bersih, atau berbagai ukuran
profitabilita yang lainnya,
sepanjang ukuran yang dipakai konsisten untuk seluruh area geografis
3. Aset-aset yang bisa diidentifikasi Kewajiban
pelaporan informasi yang diminta oleh SEC, meliputi: – Penjualan operasi lainnya per segmen – Hasil-hasil
operasi per segmen – Aset yang digunakan, baik jumlah moneter ( sebagai
prosentasi dari total asset konsolidaasi) – Basis taransfer harga antar segmen
Sedangakan OECD meminta sejumlah penggungkapan, meliputi: –
Area-area geografis tempat operasi dijalankan dan aktivitas utama yang
dijalankan oleh perusahaan induk dan perusahaan afiliasinya. – Hasil operasi
dan penjualan per area geografis dan penjualan per lini bisnis utama bagi
perusahaan secara keseluruhan – Investasi modal baru yang signifikan per area
geografis – Jumlah karyawan rata-rata dalam masing-masing area geografis.
Pengungkapan Operasi Luar Negeri dalam Politik Yang Dijalankan Dewasa Ini:
Perusahaan multinasional yang berbasis di eropa umumnya blak-blakan dalam
mengungkapkan pendapatan luar negeri per area geografis. Statistik pendapatan
geografis sangat rendah menunjukkan bahwa pengungkapan terpisah semacam ini
tidak cukup signifikan untuk dilakukan. Selain di Eropa juga diterapkan di AS
dan Kanada. Kebalikan dengan data-data pendapatan, pengungkapan profitabilita
tidak lazim di eropa kecuali di inggris dan perancis. Segementasi hasil operasi
secara geografis didasarkan pada kepercayaan bahwa operasi di berbagai dunia
yang berlainan merupakan subyek tingkat resiko, tingkat pertumbuhan dan
kesempatan-kesempatan laba yang berbeda. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Pengungkapan ini berkenaan dengan akuntansi yang berhubungan dengan kinerja
seluruh negara. Mengacu pada pengukuran dan komunikasi informasi mengenai
dampak perusahaan terhadap kesejahteraan pekerja, komunitas local dan
lingkungan ataupun kinerja lain menyangkut non-keuangan. Pengungkapan ini
didasarkan pada beberapa argumen antara lain: – Masyarakat memberikan kebebasan
kepada perusahaan perusahaan untuk mengelola sejumlah besar sumberdaya langka.
Sebagai timbal balik perusahaan memiliki tanggung jawab untuk mengungkapkan
aktivitas, evektivitas dan efisiensi pengelolaan sumberdaya langka tersebut. –
Perusahaan harus menyadari pentingnya mengantisipasi opini masyarakat
menyangkut masalah-masalah social. Sehingga akan menimbulkan minimnya konflik
industri dan hubungan yang baik dengan pemerintah local, sehingga
deviden-deviden ekonomi dimasa depan memiliki nilai tambah. Pengungkapan
Karyawan Informasi mengenai kesejahteraan karyawan meliputi,: kondisi kerja,
jaminan kerja dan kesempatan yang sama yang merupakan kepentingan para pekerja
dan wakil-wakilnya. Hal ini menjadi perhatian investor karena pengungkapan
tersebut menyediakan pemahaman yang beguna mengenai hubungan, biaya dan
produktivitas pekerja. Kesimpulan yang berkenaan dengan pengungkapan
karyawan: Perusahaan multinasional secara keseluruhan harus menyediakanØ
deskripsi mengenai kebijakan umum koorperasi yang berkaitan dengan pengakuan
terhadap serikat-serikat pekerja, dan kewajiban-kewajiban menyangkut hubungan
pekerja dengan pemberi kerja yang memperlihatkan: – Jumlah pekerja total –
Pemisahan menurut area geografis – Pemisahan menurut lini bisnis
Perusahaan multinasional harus mengungkapkan :Ø – Jumlah karyawan pada akhir
tahun dan rata-rata tahunan – Deskripsi ringkas mengenai program-program
pelatihan dan perkiraan pengeluaran untuk program-program semacam itu.
Pengungkapan Nilai Tambah Nilai tambah didefinisikan sebagai perbedaan antara
nilai output perusahaan dan niliai inputnya (bahan baku dan jasa yang
didapatkan dari perusahaan-perusahaan lain. Nilai tambah menyerupai laba bersih
yang dimaksudkan sebagai ukuran kinerja untuk kelompok stakeholder secara luas.
Pegungkapan nilai tambah harus diturunkan dari: – Pendapatan penjualan kurang
biaya bahan baku dan jasa yang dibeli dari supplier eksternal dan pajak
pembelian – Bagian laba yang dihasilkan atau diterima dari
perusahaan-perusahaan asosiasi. – Laba investasi – Surplus dari realisasi
investasi – Item-item luar biasa – Keuntungan dan kerugian pertukaran
Keprihatinan Terhadap Lingkungan Bencana-bencana saat ini menunjukkan bahwa
perlindungan lingkungan merupakan prioritas global dewasa ini. Dampak atas laba
dari masalah lingkungan cukup besar, sehingga investor memiliki kepentingan
langsung dalam memonitor praktik-praktik lingkungan dari manajeman, ketaatan
dengan regulasi-regulasi lingkungan, dan hal-hal lain seperti kontinjensi.
Pengawasan yang memadai akan meminimalisir dampak-dampak buruk terhadap kejutan
negative yang berdampak pada nilai saham. Sehingga manajer harus memasukkan
factor lingkungan sebagai variable keputusan tambahan dalam masalah-masalah
hubungan eksternal. Tindakan-tindakan yang dilakukan berkaitan dengan pemberian
informasi lingkungan:
- Meminimalisasi, menghilangkan, mencegah atau membersihkan efek-efek membahayakan dari polusi dan emisi-emisi beracun
- Mengembangkan dan menggunakan teknologi yang lebih bersih
- Memelihara sumberdaya-sumberdaya yang tidak dapat diperbarui, seperti bahan bakar, fosil dan lapisan ozon
- Menciptakan teknologi untuk menggantikan sumberdaya yang tidak dapat diperbarui
- Memelihara, memperbarui, menggantikan, atau mengkonversi sumberdaya yang dapat diperbarui seperti, air, hutan, dan udara bersih
- Mengurangi atau menghilangkan kemungkinan bencana lingkungan
- Membersihkan atau meminimalisasi dampak membahayakan dari bencana jika terjadi
- Mendidik dan mendoroang manajemen, karyawan, supplier dan masyarakat mengenal sumber-sumber bahaya lingkungan yang potensial dan untuk mengambil langkah-langkah perlindungan
- Melakukan audit lingkungan dan penilaian resiko lingkungan