Sabtu, 21 April 2012

aku dan pohon manngga


Aku dan Pohon mangga

Cerita ini berawal dari  seorang anak kecil bernama Waluyo yang hidup dengan sebuah pohon mangga yang tumbuh subur dan sangat lebat buahnya. Sejak kecil, Waluyo senang sekali bermain dekat pohon mangga itu, ketika ia merasa lapar, Waluyo kecil pun menghampiri pohon mangga tersebut dan berkata ,“hai pohon mangga, aku lapar”!,pohon mangga pun menjawab, kebetulan aku mempunyai banyak sekali buah, silahkan ambil lah dan makanlah sepuasnya.  dengan cepat Waluyo kecil pun memanjat mengambil  dan memakannya, maka kenyang pun ia rasakan.

Setelah hari demi hari berlalu, tahun demi tahun berganti tak terasa sudah 20 tahun, Waluyo kecil pun sekarang sudah menginjak dewasa  dan sudah harus memikirkan masa depannya, bagaimana ia dikehidupannya mendatang.
Ketika itu waluyo ingin sekali memiliki usaha, tanpa berpikir panjang waluyo menghampiri pohon mangganya dan berkata, “hai pohon mangga aku sekarang sudah dewasa dan aku  ingin sekali memiliki usaha tapi aku tidak memiliki apa-apa,mau kah kau menolongku?, pohon mangga pun menjawab, “ potong saja ranting-rantingku ini dan buatlah sebuah gerobak untuk kau gunakan berdagang”, maka tanpa berpikir panjang waluyo memotong ranting-ranting pohon mangga itu, dan menjadikannya sebuah gerobak.
Setahun berlalu, usaha yang dikerjakan waluyo ternyata tidak menghasilkan apa-apa bisa dibilang gagal. Maka ia sekarang hanya bekerja serabutan, usia Waluyo sekarang sudah menginjak 25 tahun, inilah saatnya ia mencari pasangan hidupnya, pikir Waluyo. Untuk ketiga kalinya waluyo menghampri pohon mangga tersebut dan berkata, “pohon mangga aku kini sudah semakin dewasa, maka sudah selayaknya aku menikah, tapi aku tidak memiliki sebuah rumah untuk aku tinggali bersama istriku nanti, pohon mangga pun menjawab,”baiklah, aku masih memiliki batang pohon yang cukup besar, sepertinya cukup untuk membuat sebuah rumah yang hangat untuk kau tinggali.”, waluyo pun memotong dan membawa potongan batang pohon itu untuk dijadikan sebuah rumah.”
Setelah 2 tahun waluyo menjalani rumah tangganya, terjadi sebuah musibah, rumah yang ia buat dari batang pohon mangganya mengalami kebakaran yg membuatnya kehilangan harta bendanya sehingga ia kini tidak memiliki apa-apa
Untuk sekian kalinya waluyo menghampiri pohon mangga tersebut dan berkata, “hai pohon mangga rumah bendaku, aku sekarang hidup miskin, maukah engkau menolongku sekali lagi?,aku sudah tidak tahu lagi harus kemana dan bagaimana!” pohon manggapun berkata, “aku pun sudah tidak memiliki apa-apa lagi,semua sudah aku berikan untukmu, maka sekarang tidurlah di sisa batang pohon ku ini, semoga saja bisa memberikanmu perlindungan.
                                    Selesai….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar