Sabtu, 21 April 2012

semut pun bisa berhemat


semutpun tau cara berhemat
Di belahan bumi bagian timur tengah hiduplah seorang raja yang sangat terkenal akan keadilan dan kearifannya. Raja tersebut sangat menyayangi dan mencintai seluruh rakyatnya. Hampir tak ada waktu yang begitu berharga baginya selain untuk memperhatikan dan mengurus kemaslahatan rakyatnya. Maka tak heran kalau seluruh rakyatnya juga sangat menyayangi dan menyanjungnya.

Sang Raja mampu berkomunikasi dengan seluruh binatang yang dijumpainya. Baik pada hewan bertubuh besar maupun hewan bertubuh halus sekalipun. Ia juga sering mendengar keluh kesah para binatang itu saat sedang berjalan-jalan di luar istananya.
 Karena cintanya pada binatang, suatu pagi sang raja yang adil itu pergi berjalan-jalan seorang diri  menuju ke arah pinggiran hutan. tepat pada sebatang  kayu tua yang sudah lapuk terdapat seonggok tanah yang ternyata sarang seekor semut. Rupanya sang raja yang baih hati ini hendak menjumpai si semut. Betapa bahagianya si semut mendapat kunjungan tamu seorang raja.
“ Bagaimana kabarmu wahai semut?” Tanya sang raja ramah.
“ Hamba baik-baik saja baginda.” Jawab semut gembira.
“ Hendak kemana kamu bepergian hari ini ?”
“ Hamba hari ini ingin bepergian mengitari beberapa tempat di sekitar hutan ini wahai baginda.”
“ Hm… untuk apa kamu mengitari tempat ini ?” Tanya sang raja agak bingung.
“ Wahai yang mulia raja, hamba tentulah ingin mencari makan untuk menghidupi diri hamba .” jawab semut.
“ Oho.. apakah kamu sudah mendapatkannya?” tanya baginda lagi.
“ Sampai saat ini hamba belum mendapakannya wahai Baginda. Dan sekarang inipun perut hamba belum terisi makanan makanan barang sedikitpun.” Keluh semut kemudian.
“ Jadi sejak pagi kamu belum ada makan sedikitpun?”
“ Benar Baginda” jawab semut agak memelas.
Raja yang adil itu pun termenung sejenak. Kemudian beranya kembali..
“ Hai semut memangnya ada berapa banyak makanan yang kau perlukan dalam setahun?”
“ Hanya sepotong roti saja Baginda, “ jawab semut.
“ Kalau begitu maukah kamu kuberi sepotong roti untuk hidupmu setahun?”
“ tantu saja hamba akan merasa sangat senang Baginda.”
“ Kalau begitu ayo kubawa pulang engkau ke istanaku, “ ujar Raja lalu membawa semut itu ke istananya. Semut sangat gembira karena mendapatkan rezeki makanan dari Sang Raja. Ia tidak perlu bersusah-susah lagi untuk mencari makanan selama setahun ini. Dan tentu saja roti pemberian raja akan lebih manis dan enak.
“ Sekarang engkau masuklah ke dalam yang telah kuisi dengan sepotong roti ini!” perintah sang raja .
“ Terimakasih , baginda. Hamba akan masuk.”
“ Ingat setahun yang akan datang tabung ini baru aku buka,” ujar Sang Raja lagi.
“ Tak apa-apa , hamba tetap akan merasa sangat senang Baginda.”
Tabung berisi roti dan semut itu kemudian ditutup rapat oleh Sang Raja.. tutup tabung tersebut terbuat dari bahan khusus, sehingga udara tetap bisa masuk kedalamnya. Tabung tersebut kemudian disimpan di sebuah ruangan khusus di dalam istana.
Hari-hari berikutnya berlalu seperi biasa. Sang Raja tetap memimpin rakyatnya . dengan arif. Berbagai urusan ia selesaikan dengan secara bijaksana. Hingga pada suatu hari  akhirnya telah genap setahun masa si semut menempai abung itu. Sang Raja kemudian teringat akan janjinya pada semut dulu.
Perlahan-lahan raja membuka tutup tabung tersebut. Ketika tutup terbuka, si semut terlihat sedang asik menikmati roti pemberian Sang Raja setahun yang lalu.
“ Bagaimana kabarmu, wahai semut?” tanya Sang Raja ketika matanya melihat semut di dalam tabung.
“ Keadaan hamba baik-baik saja , Baginda.” Jawab semut bahagia.
“ Tidak pernah sakit selama setahun di dalam tabung?”
“ Tidak Baginda, keadaan hamba tetap sehat selama setahun ini.”
Kemudian raja termenung sejenak sambil melihat sisa roti milik semut di dalam tabung.
“ Mengapa roti pemberianku yang hanya sepotong dulu masih kau sisakan separuh lagi?”
“ Betul Baginda, hamba masih menyisakannya separuh lagi.”
“ Lho, Katanya dalam setahun kau hanya memerlukan hanya sepotong roti sebagai bekal makananmu, mengapa tidak kamu habiskan ?”
“ Begini Baginda,. roti ini sengaja hamba sisakan separuh lagi. Sebab hamba khawatir jangan-jangan yang mulia Baginda lupa membuka tutup tabung ini. Kalau Baginda lupa membuka nya tentu saja hamba masih punya persediaan roti untuk setahun lagi, tapi untunglah ternyata yang mulia baginda tidak lupa. Hamba senang sekali saat ini.”
Sang raja sangat terkejut mendengar penjelasan si semut yang sungguh tahu untuk berhidup hemat itu. Sang raja kemudian tersenyum kecil di dekat semut.
“ Kamu semut yang hebat. Kamu dapat menghemat kebutuhanmu. Hal ini akan kusiarkan ke seluruh negeri agar rakyatku dapat mencontohmu. Kalau semut saja dapat menghemat kebutuhannya, mengapa manusia justru gemar berhidup boros?” jelas Sang Raja.
“ Aduuh, sebaiknya yang mulia baginda jangan terlalu memuji hamba.” Ujar semut tersipu malu.
Semut itu akhirnya mendapat hadiah lagi dari sang raja. Sebagai tanda terimakasih karena telah mengajarkan bagaimana cara hidup hemat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar